Perjalananku masih sama
Terjerat dalam ketidakpastian
Dan terjerembab dalam sebuah harapan
Saat beberapa kali kaki kesandung
Spontan mulut lontarkan sumpah serapah
Dan satu rasa itu akhirnya berserakan
Enggan untuk kembali mengumpulkan
Namun, selepas itu hanya tersisa penyesalan
Ternyata, rasa ini 'tak pantas di caci
Ternyata, aku 'tak sepenuhnya membenci
Meski raga 'tak termiliki, hati selalu memanggil penghuni
Sekali terasa rindu yang begitu sangat
Terpungkur daku dalam sujud yang panjang
'Tak tahu lagi aku
Harus berapa banyak cinta dinarasikan
'Tak tahu lagi aku
Harus berapa lama doa dipanjatkan
Tetapi, semoga dalam ketidaktahuan
Tuhan selalu berikan kesabaran
Sampai suatu saat, tabir kerinduan tersingkap
Dan mampu disaksikan oleh Tuan
Puisi, SB
29 April 2022

0 Komentar